Membangun Sentra Batik Kajen

Batik khas Kajen

Potensi ekonomi desa Kajen terus digali oleh Bumdes untuk meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat. Salah satu yang menjadi perhatian adalah produk batik khas Kajen yang belum pernah ada tetapi cukup potensial jika mampu diwujudkan di desa Kajen.

Dari segi pasar dan konsumen, desa Kajen tentu sudah tidak diragukan lagi mengingat jumlah penduduk dan pendatang yang tinggal di Kajen. Penduduk asli Kajen melebihi 5000 orang dan jumlah santri menetap di pesantren lebih dari 7000 orang, sekaligus ribuan siswa yang datang belajar di Kajen. Semua itu secara otomatis mendorong perputaran ekonomi yang cukup besar di tengah masyarakat. Potensi pasar yang jelas juga adalah para peziarah Mbah Ahmad Mutamakkin yang hampir tiap harinya memenuhi ruas jalan Kajen. Maka tidak heran jika hampir berbagai jenis usaha memadati desa Kajen seperti kuliner, alat pendidikan, jasa delivery, gadget, dan termasuk usaha konveksi dan pakaian. 

Proses penjemuran batik Kajen

Di sini peluang produk batik khas Kajen sangat tinggi dimana selama ini belum ditemukan usaha yang merambah produk batik khas Kajen meski kebutuhannya (demand) cukup tinggi. Berbagai model pakaian yang dipasarkan di Kajen menuai hasil sukses dalam melayani kebutuhan konsumen. Untuk itu, produk batik khas Kajen tentu bisa dipandang perlu dalam pengembangan usaha Bumdes sekaligus jika kegiatan produksinya mampu dilakukan secara mandiri tentu dapat menguatkan program pemberdayaan masyarakat. 

Dari segi motif, Kajen juga memiki ciri khas yang beragam dan dapat dijadikan icon desa yang marketabel. Peninggalan-peninggalan Syaikh Ahmad Mutamakkin dapat dijadikan rujukan dalam memperkaya motif batik Kajen. Oleh sebab itu, keunikan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang sempat singgah di Kajen dan secara otomatis berpotensi secara ekonomi jika mampu digarap secara maksimal.






Lebih baru Lebih lama