Desa Kajen memiliki banyak potensi yang dapat dioptimalkan dalam membangun ekonomi dan kemajuan desa. Potensi ini seperti adanya situs wisata reliji makam Mbah Ahmad Mutamakkin yang selalu dikunjungi sekitar 13,000 peziarah setiap bulannya. Kajen yang luas wilayahnya hanya 64 hektar juga dipadati oleh 5,221 penduduk sekaligus sekitar 15,000 santri yang mengenyam pendidikan agama di Kajen. Desa Kajen juga memiliki banyak industri rumahan milik masyarakat seperti produk kerupuk, ceriping, tas rajut, konfeksi, air mineral, tahu dan tempe. Semua itu tentu menjadi potensi luar biasa jika dapat dioptimalkan dalam membangun desa.
Itulah poin utama dalam Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh Diskominfo Pati bersama masyarakat Kajen yang dihadiri oleh Pemerintahan Desa, Kecamatan, Kader PKK, Bumdes, Karangtaruna, pemuda IPNU, Dispermades, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, pendamping lokal desa, dan tenaga pendamping PKH (14/12/2021). Peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk melakukan FGD dengan dipandu oleh ahli pemberdayaan Prasetyo K dan Ibu Ade.
Abdul Aniq dari Diskominfo Pati mengatakan bahwa program satu OPD satu desa dampingan adalah gerakan yang diinisiasi oleh Pempov Jawa Tengah untuk menanggulangi kemiskinan. Saat ini pembangunan dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat yang partisipastif dan kolaboratif. Kemiskinan adalah masalah bersama yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya pemerintah, tetapi harus melibatkan semua pihak khususnya masyarakat.
Sementara Prasetyo menyampaikan bahwa usulan-usulan warga dalam FGD akan dibawa oleh Diskominfo untuk difasilitasi tindak lanjutnya baik dengan channeling pada dana CSR atau pelibatan lembaga dan dinas-dinas yang relevan. Prasetyo juga mendorong penguatan Bumdes dalam meningkatkan roda ekonomi masyarakat dengan memaksimalkan semua potensi desa. Harapannya Bumdes dapat menjalin kerjasama dengan semua pihak khususnya yayasan dan lembaga pendidikan dalam 3-5 tahun ke depan agar dapat menggerakkan ekonomi warga.
Hasil FGD ini akan ditindaklanjuti oleh Diskominfo bersamaan dengan FGD yang dilakukan di 47 desa dampingan lainnya. Tidak lama setelah ini, yakni sekitar 1 minggu, akan ada ketetapan terkait program intervensi yang akan dilakukan pemerintah untuk desa Kajen. Pada kesimpulannya, dengan memaksimalkan semua potensi yang ada di Kajen, maka semua optimis Kajen akan menjadi desa yang maju sebagai desa wisata dalam 3 atau 4 tahun ke depan.