Rendahnya Pemahaman Pemuda Tentang Caleg dan Capres di Pemilu 2024


Ada fakta menarik terkait pengetahuan masyarakat dalam Pemilu 2024 khususnya terkait Capres dan Caleg yang akan mereka pilih. Secara umum, pemahaman pemuda dan pemilih di Pilpres 2024 terhadap profil caleg dan capres masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei.

Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada bulan Juli 2023 menunjukkan bahwa hanya 38,2% responden yang memahami visi dan misi capres dan cawapres secara mendalam. Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada bulan Agustus 2023 menunjukkan bahwa hanya 32,6% responden yang memahami program kerja capres dan cawapres secara mendalam. 

Itu baru Capres dan Cawapres yang popularitasnya cukup kuat dibanding para dewan, bagaimana dengan para calon legislatif yang juga akan dipilih masyarakat. Dapat dipastikan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang wakil yang menyuarakan mereka sebagai DPR baik daerah, provinsi atau pusat akan lebih sedikit pengetahuannya. Tidak sedikit masyarakat yang baru melihat pertama kali foto caleg yang terpampang di pinggir jalan jadi mereka tidak mengetahui sama sekali.

Penyebab minimnya pemahaman masyarakat
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pemahaman pemuda dan pemilih terhadap profil caleg dan capres masih rendah. Faktor-faktor tersebut antara lain:
  1. Kurangnya literasi politik. Pemuda dan pemilih di Indonesia masih banyak yang kurang memahami tentang politik dan demokrasi. Akibatnya, mereka kesulitan untuk memahami profil caleg dan capres secara mendalam.
  2. Pengaruh media sosial: Media sosial saat ini menjadi salah satu sumber informasi utama bagi masyarakat, termasuk pemuda dan pemilih. Namun, media sosial juga rentan menyebarkan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan. Akibatnya, pemuda dan pemilih bisa mendapatkan informasi yang keliru tentang profil caleg dan capres.
  3. Ketidaktersediaan informasi yang memadai: Pemerintah dan partai politik belum sepenuhnya menyediakan informasi yang memadai tentang profil caleg dan capres. Akibatnya, pemuda dan pemilih kesulitan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman pemuda dan pemilih terhadap profil caleg dan capres. Upaya-upaya tersebut antara lain:
  • Peningkatan literasi politik: Pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan perlu meningkatkan literasi politik masyarakat, termasuk pemuda dan pemilih. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program pendidikan politik, seperti sosialisasi politik, pendidikan kewarganegaraan, dan debat publik.
  • Pemantauan media sosial: Pemerintah perlu memantau dan mengawasi penyebaran informasi di media sosial. Hal ini untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan tentang profil caleg dan capres.
  • Peningkatan ketersediaan informasi: Pemerintah dan partai politik perlu meningkatkan ketersediaan informasi tentang profil caleg dan capres. Informasi tersebut harus akurat, komprehensif, dan mudah diakses oleh masyarakat.
Lebih baru Lebih lama