Bapak Salamun Sampok: Penggerak Dakwah dan Wakaf di Gunungwungkal


Bapak Salamun adalah sosok yang dikenal luas di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, sebagai tokoh agama yang berdedikasi tinggi dalam bidang dakwah, pendidikan Islam, dan perwakafan. Lahir pada tahun 1981, beliau tumbuh dalam lingkungan religius yang menanamkan nilai-nilai keikhlasan dan pengabdian kepada masyarakat sejak dini. Sejak muda, Bapak Salamun telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang kemudian membentuk kepribadiannya sebagai seorang pendidik sekaligus pembimbing umat.

Perjalanan pengabdian beliau semakin terarah ketika mulai aktif di kegiatan penyuluhan Kantor Urusan Agama (KUA) sejak tahun 2017. Dalam perannya sebagai penyuluh agama, Bapak Salamun berfokus pada pembinaan umat di tingkat akar rumput, terutama dalam bidang keluarga sakinah, penguatan akidah, serta peningkatan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin. Melalui berbagai kegiatan penyuluhan, beliau dikenal dekat dengan masyarakat dan mampu menghadirkan pendekatan dakwah yang sejuk serta membumi.

Selain menjadi penyuluh agama, Bapak Salamun juga memiliki perhatian besar terhadap pendidikan keagamaan di desa. Atas inisiatif dan perjuangannya, beliau mendirikan lembaga pendidikan Islam berupa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) di Desa Sampok, Kecamatan Gunungwungkal. Lembaga ini menjadi wadah penting bagi anak-anak dan remaja untuk belajar membaca Al-Qur’an, memperdalam ilmu agama, serta membentuk karakter Islami sejak usia dini.

Tidak hanya berhenti di bidang pendidikan formal dan nonformal, Bapak Salamun juga menggagas pembentukan jamaah majlis taklim di lingkungannya. Majlis taklim yang beliau dirikan rutin mengadakan berbagai kegiatan keagamaan seperti tahlilan, yasinan, pengajian, serta kegiatan sosial lainnya. Majlis ini menjadi sarana silaturahmi dan pembinaan rohani bagi masyarakat, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah antarwarga di tengah dinamika kehidupan modern yang semakin individualistis.

Salah satu bentuk kepedulian sosial yang patut diapresiasi dari Bapak Salamun adalah pendampingannya terhadap para mualaf. Beliau secara aktif memberikan bimbingan, baik dalam aspek aqidah, ibadah, maupun pembinaan mental dan sosial bagi mereka yang baru memeluk Islam. Dengan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang, beliau membantu para mualaf beradaptasi dengan kehidupan keislaman dan diterima dengan baik di lingkungan masyarakat.

Selain kiprahnya di bidang dakwah dan pendidikan, Bapak Salamun juga dikenal sebagai seorang ahli dalam bidang perwakafan di wilayah Kecamatan Gunungwungkal. Hampir setiap urusan terkait pengelolaan dan administrasi wakaf, baik berupa tanah, bangunan, maupun aset keagamaan lainnya, selalu melibatkan beliau. Keahliannya dalam memahami hukum dan tata kelola wakaf menjadikannya rujukan utama bagi masyarakat maupun lembaga yang ingin mensertifikasi atau mengurus harta wakaf secara sah menurut ketentuan syariah dan peraturan pemerintah.

Dengan dedikasi dan pengabdiannya, Bapak Salamun telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan spiritual dan sosial di masyarakat. Ia tidak hanya berperan sebagai tokoh agama, tetapi juga sebagai figur yang mempersatukan, membimbing, dan memberdayakan umat. Banyak pihak menilai bahwa kehadiran beliau telah menjadi pilar penting dalam menjaga harmoni dan nilai-nilai religius di Gunungwungkal.

Hingga kini, semangat pengabdian Bapak Salamun tidak pernah surut. Ia terus berjuang mengembangkan kegiatan keagamaan, memperkuat lembaga pendidikan Islam, dan menata sistem perwakafan agar lebih produktif dan berdaya guna. Sosoknya menjadi teladan bagi generasi muda untuk terus berbuat bagi agama dan masyarakat. Melalui ketekunan dan keikhlasannya, Bapak Salamun membuktikan bahwa dakwah tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga dengan keteladanan dan kerja nyata.

Lebih baru Lebih lama