PATI, infojateng.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kadjen, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati terus melakukan inovasi usaha.
Saat ini, BUMDes tersebut memiliki unit usaha IT service yang salah satunya ada layanan internet desa. Tak hanya itu, dalam waktu dekat ini, BUMDes tersebut juga akan meluncurkan Sistem Keuangan BUMDes.
Direktur BUMDes Kadjen Isrokh Fuaidi mengatakan, BUMDes Kadjen sudah terbentuk sejak 2015 lalu. Namun, pria yang akrab disapa Edi itu baru memimpin BUMDes Kadjen mulai pertengahan 2021 lalu.
“BUMDes Kadjen saat ini masuk dalam klasifikasi maju atau yang paling baik dengan skor 85 ke atas. Penetapan Skor dihasilkan dari penilaian Bumdes terkait beberapa parameter meliputi tata kelola kelembagaan, aturan, usaha, administrasi & pelaporan, permodalan, dan dampak ekonomi kepada masyarakat,” jelasnya kepada wartawan infojateng.id baru-baru ini.
Edi menceritakan, awalnya unit usaha BUMDes Kadjen sebelum ia pimpin ada beberapa, antara lain BRI Link, usaha carter, ekspedisi truk fuso, dan truk elf untuk usaha angkut sampah.
Kemudian, berdasarkan evaluasi dan mempertimbangkan prospek ke depan, disepakati pembentukan unit usaha baru dengan mengalihkan aset yang sudah dimiliki.
“Kami adakan evaluasi bersama anggota, hingga penasehat. Kemudian, diputuskan untuk mengalihkan aset yang sudah ada hingga membentuk usaha baru yang lebih berpotensi mendapat keuntungan serta sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar pria yang juga merupakan dosen itu.
Edi menjelaskan, salah satu unit usaha yang saat ini memiliki perkembangan cepat yakni IT Service dengan adanya layanan internet desa. Masyarakat Desa Kajen antusias berlangganan layanan internet yang saat ini terus dikembangkan oleh BUMDes Kadjen.
“Pengalihan aset desa ke unit usaha baru menunjukkan performa positif. Bahkan, pendapatan selama tiga bulan internet desa bisa menyalip pendapatan lima bulan unit usaha yang lama, yakni jasa ekspedisi,” bebernya.
Lanjut Edi, layanan internet desa akan terus dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur internet yang akan terus ditingkatkan. Sehingga pelayanan kepada pelanggan akan terus maksimal. Tak hanya itu, nantinya akan ada fasilitas internet gratis bagi masyarakat di tempat-tempat fasilitas umum.
“Masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan pendapatan BUMDes. Mengingat, kepadatan penduduk serta kebutuhan internet masyarakat Desa Kajen cukup tinggi. Tak hanya itu, sasaran pelanggan internet desa juga akan menyasar lembaga-lembaga swasta, dan pendidikan di Desa Kajen,” urainya.
Selain layanan internet desa, BUMDes Kadjen juga mengembangkan usaha melalui toko oleh-oleh khas Kajen yang diberi nama Abu Nawas Shop. Saat ini, di Abu Nawas Shop menyediakan berbagai produk seperti sarung, kaos, kain batik, mug, gantungan kunci, buku tulis, minuman sehat dan produk kesehatan yang semuanya khas produk Kajen.
Selanjutnya, selain internet desa, unit usaha IT Service BUMDes Kadjen saat ini juga mengembangkan sistem atau platform untuk tata kelola BUMDes, yakni Sistem Keuangan BUMDes. Dalam platform tersebut memliki sejumlah kelebihan. Selain ada sistem pelaporan sesuai standar akutansi, setiap unit usaha bisa mendapat akses untuk mengelola pelaporan keuangannya sendiri.
“Nantinya penggunaan Siskeu BUMDes mudah, karena desainnya ramah pengguna (user friendly). Kehadiran sistem tersebut juga dalam rangka mewujudkan tata keuangan yang profesional, transparan dan akuntabel. Sedangkan inovasi dalam sistem tersebut nantinya akan ada kanal investasi, dimana masyarakat bisa melakukan investasi ke unit usaha yang tengah dikelola BUMDes,” urainya.(redaksi)
Saat ini, BUMDes tersebut memiliki unit usaha IT service yang salah satunya ada layanan internet desa. Tak hanya itu, dalam waktu dekat ini, BUMDes tersebut juga akan meluncurkan Sistem Keuangan BUMDes.
Direktur BUMDes Kadjen Isrokh Fuaidi mengatakan, BUMDes Kadjen sudah terbentuk sejak 2015 lalu. Namun, pria yang akrab disapa Edi itu baru memimpin BUMDes Kadjen mulai pertengahan 2021 lalu.
“BUMDes Kadjen saat ini masuk dalam klasifikasi maju atau yang paling baik dengan skor 85 ke atas. Penetapan Skor dihasilkan dari penilaian Bumdes terkait beberapa parameter meliputi tata kelola kelembagaan, aturan, usaha, administrasi & pelaporan, permodalan, dan dampak ekonomi kepada masyarakat,” jelasnya kepada wartawan infojateng.id baru-baru ini.
Edi menceritakan, awalnya unit usaha BUMDes Kadjen sebelum ia pimpin ada beberapa, antara lain BRI Link, usaha carter, ekspedisi truk fuso, dan truk elf untuk usaha angkut sampah.
Kemudian, berdasarkan evaluasi dan mempertimbangkan prospek ke depan, disepakati pembentukan unit usaha baru dengan mengalihkan aset yang sudah dimiliki.
“Kami adakan evaluasi bersama anggota, hingga penasehat. Kemudian, diputuskan untuk mengalihkan aset yang sudah ada hingga membentuk usaha baru yang lebih berpotensi mendapat keuntungan serta sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar pria yang juga merupakan dosen itu.
Edi menjelaskan, salah satu unit usaha yang saat ini memiliki perkembangan cepat yakni IT Service dengan adanya layanan internet desa. Masyarakat Desa Kajen antusias berlangganan layanan internet yang saat ini terus dikembangkan oleh BUMDes Kadjen.
“Pengalihan aset desa ke unit usaha baru menunjukkan performa positif. Bahkan, pendapatan selama tiga bulan internet desa bisa menyalip pendapatan lima bulan unit usaha yang lama, yakni jasa ekspedisi,” bebernya.
Lanjut Edi, layanan internet desa akan terus dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur internet yang akan terus ditingkatkan. Sehingga pelayanan kepada pelanggan akan terus maksimal. Tak hanya itu, nantinya akan ada fasilitas internet gratis bagi masyarakat di tempat-tempat fasilitas umum.
“Masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan pendapatan BUMDes. Mengingat, kepadatan penduduk serta kebutuhan internet masyarakat Desa Kajen cukup tinggi. Tak hanya itu, sasaran pelanggan internet desa juga akan menyasar lembaga-lembaga swasta, dan pendidikan di Desa Kajen,” urainya.
Selain layanan internet desa, BUMDes Kadjen juga mengembangkan usaha melalui toko oleh-oleh khas Kajen yang diberi nama Abu Nawas Shop. Saat ini, di Abu Nawas Shop menyediakan berbagai produk seperti sarung, kaos, kain batik, mug, gantungan kunci, buku tulis, minuman sehat dan produk kesehatan yang semuanya khas produk Kajen.
Selanjutnya, selain internet desa, unit usaha IT Service BUMDes Kadjen saat ini juga mengembangkan sistem atau platform untuk tata kelola BUMDes, yakni Sistem Keuangan BUMDes. Dalam platform tersebut memliki sejumlah kelebihan. Selain ada sistem pelaporan sesuai standar akutansi, setiap unit usaha bisa mendapat akses untuk mengelola pelaporan keuangannya sendiri.
“Nantinya penggunaan Siskeu BUMDes mudah, karena desainnya ramah pengguna (user friendly). Kehadiran sistem tersebut juga dalam rangka mewujudkan tata keuangan yang profesional, transparan dan akuntabel. Sedangkan inovasi dalam sistem tersebut nantinya akan ada kanal investasi, dimana masyarakat bisa melakukan investasi ke unit usaha yang tengah dikelola BUMDes,” urainya.(redaksi)