Gus Umar Kajen atau Abdullah Umar Fayumi yang wafat belum lama ini menjadi sosok yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Para murid, sahabat, penggemar, dan khususnya keluarga membuat sebuah buku memoar berjudul "Kuntum Nan Mekar, Memoar Gus Umar" untuk mengenang sekaligus menguak pemikiran dan gerakan dari seorang Gus Umar.
Buku memoar tersebut berisi 60 tulisan bebas dan testimoni yang memuat kesaksian-kesaksian tentang Gus Umar. Salah satu yang unik adalah penulisnya yang terdiri dari berbagai latar belakang yaitu keluarga, sahabat, guru, masyayikh, cendekiawan-akademisi, budayawan-seniman, santri dan kader dakwah Gus Umar.
Walhasil buku memoar yang tebalnya 332 halaman itu tentu memuat banyak cerita dan kisah yang berbeda-beda, sesuai pengalaman dan kesaksian masing-masing orang ketika berinteraksi dengan Gus Umar. Meski secara usia Gus Umar sampai hari wafatnya terbilang pendek yakni hanya 45 tahun, ternyata kesan dan pengaruhnya cukup besar di mata banyak orang. Sosok Gus Umar dipahami banyak orang memiliki banyak kelebihan dan keteladanan, baik dari sisi pemikiran, perilaku, pergerakan, kecerdasan, spiritualitas, bahkan sisi mistis atau kegaiban. Dapat dibilang sosok Gus Umar adalah sosok yang komplit karena menguasai banyak hal.
Kakak perempuan Gus Umar, Ibu Badriyah Fayumi, dalam catatan yang ditulis di akun medsosnya menjelaskan beberapa hal terkait pemikiran dan pergerakan Gus Umar meliputi kecerdasan kosmik, al-manhaj al-balaghi, pancatriastika, tauhid wujudiyah, peradaban rahmaniyah, menyatunya ayat-ayat quraniyah dan kauniyah, pesantren laras jagad, menyatunya ontologi epistemologi dan aksiologi, ki ageng qithmir, dan dakwah pemberdayaan.