Mediapati.com, Pati - Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Pati melalui Laboratorium Sosialnya kini resmi mendampingi lima desa dalam penerapan teknologi digital berbasis smart village. Laboratorium yang dikelola oleh Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat bersama Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) ini bertujuan menguatkan kapasitas pemerintah desa dalam memanfaatkan teknologi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kelima desa yang menjadi desa dampingan tersebut adalah Desa Kelet, Watuaji, Tunahan di Kabupaten Jepara, serta Desa Kudukeras dan Bakaran Kulon di Kabupaten Pati. Setiap desa mendapatkan pendampingan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Desa Kelet, Watuaji dan Tunahan, misalnya, mendapatkan fasilitasi pengembangan ekonomi masyarakat dengan pembangunan marketplace yang mendukung pelaku UMKM setempat. Sedangkan Desa Bakaran Kulon difasilitasi dengan pembangunan Sistem Informasi Desa (SID) untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara online.
Selain memfasilitasi infrastruktur teknologi, Laboratorium Sosial PMI juga berperan aktif dalam memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat desa. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi desa, tetapi juga menjadi sarana praktikum dan pengabdian dosen serta mahasiswa PMI, sehingga mereka dapat mengasah keterampilan dan kompetensi dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, Isyrokh Fuaidi LLM, menjelaskan bahwa desa yang ingin mengikuti program ini dapat menjalin kerjasama resmi dengan pihak kampus. Pada tahap awal, IPMAFA memprioritaskan desa-desa yang menjadi lokasi KKN mahasiswa di tahun 2024, kebetulan program ini disambut positif oleh masyarakat setempat khususnya pemerintah desa.
Dengan adanya pendampingan dari Laboratorium Sosial IPMAFA, diharapkan desa-desa tersebut dapat memaksimalkan potensi desanya dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan demikian, potensi yang dimiliki desa dapat lebih dirasakan oleh masyarakat.