PATI, Mediapati. com – Kepala Akademik Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Yeongniheyo di Desa Pohijo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Rery Jarwanto, mengatakan waktu pemberangkatan satu calon tenaga kerja ke luar negeri bervariasi.
Rery, sapaannya, mengatakan bahwa standar kelulusan ujian tes bahasa Korea lebih tinggi dibanding Jepang. Semisal dari 40 soal, terjawab salah 10, itu bisa dinyatakan lulus, dan sertifikat kelulusannya dapat diajukan ke sektor pekerjaan yang dituju.
"Beda lagi kalau tes bahasa Korea, hanya boleh salah satu saja, KKM-nya tinggi kalau Korea,” keluh Rery saat diwawancarai Nela di kantornya, Kamis (16/10/2025)
Para calon pekerja tersebut, lanjut dia, biasanya perlu menunggu antrian pendaftaran ujian.
“Masa tunggu untuk tes itu, kan umpamanya bulan satu ini mendaftarkan ujian, nah itu harus menunggu giliran. Ada yang dapat bulan dua, ada yang dapat bulan empat, nah masa tunggu itu untuk pemantapan materi,” terangnya.
Rery menjelaskan kesulitan yang dialami calon pekerja dalam mengerjakan ujian adalah materi kosa kata bahasa Korea dan Jepang. Ia juga menambahkan, untuk cara menulis dan membaca para calon pekerja relatif cepat belajar.
Sementara itu, Irfan, salah satu murid LPKS Yeongniheyo, mengatakan kesulitan ujian bahasa Korea-Jepang adalah pada pemahaman soal.
"kita harus paham hurufnya dulu, hafal semua kosa-katanya. Bisa baca baru masuk ke pemahaman soal, kalau belum bisa baca kan masuk ke pemhaman jelas susah," paparnya.
Sementara itu, salah satu pengajar bahasa Korea di LPKS Yeongniheyo, Lela Kori Kumala, atau yang biasa disapa Lela mengatakan kesulitan belajar bahasa Korea mudah diatasi dengan cara menumbuhkan rasa suka terhadap hal seputar Korea.
Lela menceritakan awal mula belajar bahasa Korea melalui les online saat di bangku perkuliahan.
"Saya dulu saat semester tujuh kuliah akuntansi suka K-pop, itu titik awal saya bertekad belajar bahasa Korea. Saat itu tahun 2022, saya ikut les menulis huruf. Susahnya itu kalau Korea huruf vokalnya ada 21, ngapalinnya susah, lalu saya belajar di LPKS Yeongniheyo, niatnya untuk kerja di sana (Korea), tapi alhamdulillah di sini ada lowongan," terangnya.