Pada 2 Oktober 2023, BUMDES Desa Kunir resmi memulai pembangunan proyek pengolahan dan pemasaran arang di Desa Kunir, Keling, Jepara. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur dan sistem produksi arang yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Pemasaran Arang
Arang yang dihasilkan dari proyek ini dipasarkan secara luas, baik di pasar lokal maupun luar daerah. Di wilayah Tayu, terdapat tiga titik utama pemasaran arang: depan BRI, depan pasar, dan kios bandeng Pasar Semarang setelah Simpang Lima. Selain itu, arang juga didistribusikan ke beberapa restoran di Semarang. Rencana jangka panjang mencakup ekspor arang ke pasar Babat Lamongan, dengan pengiriman pertama dijadwalkan pada akhir tahun ini.
Proses Produksi
Proses produksi arang dimulai dengan penataan kayu yang memakan waktu satu hari, diikuti oleh pembakaran yang berlangsung selama lima hari. Pada hari keenam, proses panen dimulai dengan cara memadamkan pembakaran, dan pada hari ketujuh, arang dipanen. Proses ini menggunakan sistem oven yang dirancang untuk efisiensi maksimal.
Jenis Kayu yang Digunakan
Jenis kayu yang digunakan dalam produksi arang bervariasi sesuai dengan pasar tujuan. Untuk pasar lokal, kayu yang digunakan meliputi kayu mangga, petai, akasia, salam, jambu, dan sengon. Sementara untuk pasar ekspor, jenis kayu yang dipilih adalah kayu sono, asem, dan weru.
Pemberdayaan Masyarakat dan Keuntungan
Bahan baku arang sebagian besar diperoleh dari masyarakat lokal dengan harga antara 200 hingga 400 ribu per kol. Proyek ini juga mengidentifikasi pasar potensial di Cirebon, khususnya di Kecamatan Plumbon, Desa Gombang. Dengan modal awal sebesar 1.300 ribu, setiap musim mampu menghasilkan sekitar 40 karung arang dengan harga jual per karung mencapai 60 ribu, memberikan keuntungan sekitar 1.020 ribu per musim.
Proyek ini tidak hanya bertujuan keuntungan ekonomi tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal dengan memanfaatkan bahan limbah seperti rencek- rencek. Bapak Khoirul Anwar menjelaskan, "Limbah arang bisa dimanfaatkan jadi pupuk organik yang berfungsi sebagai pemulih tanah, sehingga memiliki manfaat yang baik untuk tanah." Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.