PAC Muslimat Winong Pati Adakan Pelatihan Retorika Peringati Hari Santri Nasional 2024


Mediapati.com, Winong Pati – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Winong menyelenggarakan pelatihan retorika pada Minggu, 3 November 2024. Acara berlangsung di Aula Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur'an Al-Kahfi, Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh Muslimat setempat.

Acara ini dipandu oleh Ibu Endang Wahyuniati SPdI, yang membuka rangkaian kegiatan, dilanjutkan dengan doa pembuka oleh Ibu Hj. Muzaro'ah SPdI. Ketua PAC Muslimat Winong, Hj Arina Hidayah, SAg MSi, dalam sambutannya menekankan pentingnya kemampuan komunikasi bagi Ketua Ranting yang umumnya juga merupakan tokoh masyarakat di desanya masing-masing. “Dalam bermasyarakat dan berorganisasi, komunikasi yang jelas dan baik diperlukan agar program-program besar NU dapat disampaikan dan dipahami oleh masyarakat secara tepat,” ungkap Hj. Arina.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat peran Ketua Ranting sebagai penyambung pesan program-program NU, sehingga mereka mampu menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan mudah dipahami. Menurut Hj. Arina, pelatihan retorika ini merupakan bentuk pengawalan penyampaian program NU kepada masyarakat secara umum.

Pelatihan menghadirkan dua pemateri. Pemateri pertama, Hj. Ani Agustiyani Maslahah SAg MSi memberikan materi tentang keprotokoleran. Hj. Ani menjelaskan pentingnya peran protokol dalam sebuah acara yang cakupannya lebih luas dibanding peran MC. “Keprotokoleran perlu menjadi perhatian utama karena memastikan kelancaran acara, kesesuaian tema, dan pengaturan keseluruhan acara,” tutur Hj. Ani.

Pemateri kedua, KH. Ilham Supriyanto SPd MSi, menyampaikan materi tentang teknik pengolahan suara dalam berbicara. Ia menjelaskan bahwa penggunaan suara perut dan tenggorokan memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan secara efektif, terutama dalam menekankan poin-poin tertentu. “Latihan pengolahan suara sangat penting. Penggunaan suara tenggorokan dan perut adalah kunci dalam menyampaikan ceramah yang efektif,” ujar KH. Ilham.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka dalam menjalankan peran sebagai tokoh masyarakat, serta menyampaikan pesan-pesan program NU dengan lebih baik.

Lebih baru Lebih lama