Mediapati.com, Pati - Ahmad Husein, salah satu inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang sebelumnya dikenal vokal dalam aksi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), kini menuai kritik tajam dari sebagian warga. Ia dijuluki “Sengkuni” setelah secara terbuka menyatakan mundur dari gerakan tersebut.
Sebelum pengunduran diri itu, Husein sempat memimpin berbagai aksi protes, termasuk mendirikan posko donasi di depan kantor bupati untuk menggalang dukungan masyarakat. Aksi tersebut berhasil menghimpun ribuan peserta yang menolak kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen. Namun, setelah demonstrasi besar tersebut, Husein mengumumkan penghentian keterlibatannya melalui sebuah video, keputusan yang memicu kekecewaan sebagian warga.
Sebagai bentuk kekecewaan, sejumlah warga mengekspresikan protes dengan simbol-simbol penolakan. Salah satunya melalui pemasangan kaus bergambar wajah Ahmad Husein di jalanan Pati, yang kemudian diinjak-injak sebagai tanda kemarahan terhadap langkah yang dianggap berbalik arah dari perjuangan awal.
Hingga kini, Ahmad Husein belum memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai cap “Sengkuni” yang disematkan kepadanya maupun alasan detail di balik keputusan mundur dari gerakan. Situasi ini mencerminkan dinamika yang berkembang di masyarakat Pati terkait isu PBB-P2 dan arah gerakan yang sempat ia pimpin.
