Mediapati.com, REMBANG - Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) bersama Pemerintah Desa Punjulharjo menggelar Forum Group Discussion (FGD) atau hearing dalam rangka Program Kampung Iklim (ProKlim) di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, Selasa (26/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Rembang, antara lain Pemerintah Kecamatan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang, dan instansi terkait lainnya. Turut hadir pula perwakilan akademisi dari Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) Pati, Jawa Tengah.
FGD ini memiliki beragam tujuan strategis, di antaranya mendengar tanggapan dan masukan dari para pemangku kepentingan serta mengoptimalkan potensi daerah yang ada agar menjadi bagian dari solusi masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, termasuk masukan-masukan dari para akademisi.
Kegiatan yang dipandu oleh Sumino, SE, Ahli Manajemen Program, Pengurangan Risiko Bencana (PRB), dan Manajemen Kawasan ini berlangsung interaktif. Para peserta saling memberikan respons dan masukan yang positif untuk keberlanjutan program.
Mengenal Program Kampung Iklim (ProKlim)
ProKlim merupakan program nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Republik Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
ProKlim mendorong aksi berbasis komunitas di tingkat lokal seperti desa atau kelurahan untuk memperkuat ketahanan iklim dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara kolektif. Program ini menjadi sangat relevan mengingat dampak perubahan iklim yang semakin nyata, mulai dari peningkatan suhu, perubahan pola hujan, hingga bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang memerlukan kesiapan masyarakat di berbagai daerah Indonesia.
LPTP telah melaksanakan ProKlim di Desa Punjulharjo sejak Februari 2025. Rangkaian kegiatan yang telah dilakukan meliputi pendataan dan survei lapangan, pelatihan (training), survei lanjutan, dan audiensi dengan berbagai pihak yang dapat menjadi mitra pendampingan seperti OPD.
Dalam FGD ini, LPTP memaparkan temuan yang cukup detail terkait kondisi masyarakat dan lingkungan di Desa Punjulharjo. Temuan tersebut mencakup aspek potensi ekonomi, lingkungan, maupun kebencanaan yang semuanya berkaitan erat dengan kerentanan dan dampak perubahan iklim.
Ancaman Bencana dan Risiko yang Dihadapi
Berdasarkan hasil kajian LPTP, Desa Punjulharjo menghadapi beberapa ancaman bencana yang cukup serius, meliputi banjir, abrasi pantai, angin kencang, dan kekeringan. Berbagai bencana tersebut mengakibatkan beberapa risiko kerusakan yang berdampak pada sumber daya alam, sumber daya manusia (SDM), sumber daya fisik, dan sumber daya finansial masyarakat setempat.
Kondisi ini menjadikan program ProKlim sangat mendesak untuk diimplementasikan guna membangun ketahanan masyarakat dalam mengantisipasi dan mengatasi dampak perubahan iklim.
Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat IPMAFA Pati, Isyrokh Fuaidi , menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan program ProKlim ini. Menurutnya, program ini memiliki keterkaitan erat dengan Fakultas Dakwah IPMAFA, khususnya Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
"Prodi PMI memiliki Laboratorium Sosial (Labsos PMI) sebagai wadah praktikum kegiatan pengembangan dan pengabdian masyarakat. Bidang-bidang yang bersinggungan dengan kegiatan pengembangan masyarakat seperti ProKlim ini sangat potensial untuk dilakukan kolaborasi kegiatan, baik melibatkan dosen maupun mahasiswa," jelasnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat implementasi program di lapangan sekaligus memberikan pengalaman pembelajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam konteks pengabdian masyarakat dan pemberdayaan komunitas.
Dengan terlaksananya FGD ini, diharapkan sinergi antara pemerintah desa, OPD, lembaga pemberdayaan, dan akademisi dapat terjalin dengan baik. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan ProKlim dalam membangun desa yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Program ProKlim di Desa Punjulharjo diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Kabupaten Rembang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya.
