Ada cerita menarik dari Eyang Jupri, mahasiswa S3 UIN Walisongo yang punya pengalaman kuliah bersama mahasiswa S1. Menurutnya ada bebebrapa hal yang menjadi catatan sekaligus masukan untuk generasi muda jaman sekarang terkait karakter dan perilaku mereka di dalam kelas bersama dosen sebagai berikut:
Tidak merasa bersalah meski terlambat cukup lama
Keterlambatan masuk kelas saat kuliah mungkin wajar bagi seorang mahasiswa, tetapi jika itu menjadi sebuah kebiasaan dan dianggap sesuatu yang lumrah secara pribadi, itu perlu dikoreksi. Ketika dosen sudah datang dan kemudian datang seorang mahasiswa setelah 15 bahkan sampai 30 menit tentu dapat menggangu penyampain materi seorang dosen. Apalagi tampak meski terlambat cukup lama, seorang mahasiswa tersebut sama sekali tidak menunjukkan perasaan bersalah.
Mental Minder
Mental minder merupakan perasaan kurang percaya diri atau tidak berharga dibandingkan oleh orang lain. Ini berdampak juga pada perilaku mahasiswa yang ketika di dalam kelas, mereka cenderung kurang berani bertanya atau berkomunikasi. Contoh sederhana adalah ketika duduk di dalam kelas, mahasiswa cenderung duduk di sisi paling belakang meski di tempat paling depan masih kosong. Contoh lain adalah ketika selesai penyampaian materi kuliah dan dosen mempersilahkan bertanya jika ada yang belum dipahami, maka rata-rata mahasiswa tidak bertanya dan menunjukkan sudah paham. Ketika ditanya terkait materi yang disampaikan ternyata sebagian mahasiswa belum memahami.
Kurang memiliki mental fight
Mahasiswa cenderung kurang memiliki jiwa perjuangan dan kompetisi. Dengan melimpahnya ilmu pengetahuan dan informasi mestinya memudahkan mahasiswa dalam memperoleh sesuatu yang diinginkan khususnya terkait matakuliah atau tugas yang diberikan dosen. Melimpahnya informasi ini juga dapat menjadi bahan dalam diskusi di kelas sehingga menjadi lebih hidup. Maka menurut Eyang Jupri mahasiswa harus memiliki wawasan yang lebih karena terlalu banyak kemudahan tersedia saat ini.
