Menurut Khabib Solihin, maraknya judi online, pinjaman ilegal, dan investasi bodong menjadi ancaman nyata bagi generasi muda. "Siswa SMA dan MA ada di fase yang rentan. Mereka perlu dibekali pemahaman keuangan dan digital yang sehat agar bisa mengambil keputusan yang aman dan kritis," ujarnya.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dan dibuka oleh Kepala MA Darul Falah, Jamaluddin Umar, M.Pd. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi inisiatif IPMAFA dalam memberikan edukasi penting ini. "Judi online dan investasi bodong bukan masalah sepele. Banyak generasi muda yang terseret karena kurangnya literasi. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut," katanya.
Materi utama dibagi menjadi dua sesi. Khabib Solihin membahas bahaya judi online, modus pinjaman ilegal, serta dampak psikologis dan ekonomi bagi remaja. Sementara Felda Nur Aqila, Ketua HMPS PS IPMAFA, mengupas cara mengenali investasi aman dan ciri-ciri investasi bodong di era digital.
Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan. Mereka aktif berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman terkait kasus-kasus yang mereka temui di sekitar mereka. Setelah sesi materi, peserta mengisi post-test untuk mengukur efektivitas edukasi yang diberikan. Hasilnya akan menjadi bahan evaluasi bagi tim pengabdian ke depannya.
Sebagai bentuk komitmen, para siswa juga melakukan kampanye digital melalui media sosial untuk menyuarakan gerakan anti judi online dan anti investasi bodong.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi perguruan tinggi dan sekolah efektif membangun kesadaran finansial remaja. Dengan melibatkan mahasiswa HMPS, kegiatan ini memberikan manfaat ganda: siswa mendapat wawasan baru, sementara mahasiswa memperoleh pengalaman edukatif yang relevan dengan bidang studinya.
